stephanie sandala (nani)
Kamis, 15 Maret 2012
Kau begitu terindah didalam hatiku, kau merupakan satu insan yang sempurna yang Dia ciptakan untukku. Sesuatu yang sangat berharga yang tak bisa disia-siakan....
Terima kasih, atas dia yang Kau berikan padaku....
KESETIAAN
Pada tanggal 27 septermber 2005 bertepatan dengan ucapan syukur ulang tahunku yang ke 15. Setiap aku berulang tahun selalu dibuatkan ibadah syukur oleh keluargaku. Namun, pada ulang tahun ke 15 ini merupakan moment yang tak bisa dilupakan olehku maupun keluargaku. Memang waktu itupun opa sudah sakit, sudah tidak bisa bangun lagi dari tempat tidur. 2 minggu sebelum ulang tahunku, opa sempat dirawat dirumah sakit tapi keluarga bersepakat lebih baik dikeluarkan karna tidak ada perkembangan apapun waktu dirumah sakit. Selama hidup opa tidak pernah mengeluh, maupun tidak pernah merasa sakit. Namun satu ketika opa mencoba berhenti dari kecanduannya dalam merokok, tapi waktu itu juga opa mendapat penyakit kanker paru2.
Opaku bernama Freddy Sandala, kebiasaan orang memanggilnya : om eddy, ato bas eddy... Opaku mempunyai 1 istri yang bernama Helda Takasihaeng, dari pernikahan dari opa dan oma dikaruniakan 3 orang anak yaitu
1. Donny Sandala menikah dengan Santje Sukiman anak Stephanie Ireyne Sandala
2. Stenny Sandala menikah dengan anita lahia anak Anastania teani Sandala
3. Anita Sandala menikah dengan tonny lumendek anak deryl juan fredy Lumendek
yang begitu saling menghormati dan saling menyayangi satu sama lain.....
Sesuatu kenangan yang susah dilupakan bertepatan ulang tahunku ke 15 dan bertepatan dengan ibadah syukur akan dimulai Tuhan memanggil opa,papa yang merupakan sosok seorang yang begitu tegas, baik hati, sangat penyayang. Dengan kejadian itu ibadah syukur tetap dilaksanakan dan sekaligus ibadah duka. Waktu itu, aku tidak bisa berkata-kata lagi, aku tidak merasakan kebahagiaan, aku hanya bisa menangis dan terus menangis. Hatiku sangat sakit dengan kejadian ini, rasa-rasa semua harapan dan kebahagiaanpun tidak ada lagi bersamaku. Kecewa,sakit hati,marah,benci,kesal,emosi semuanya bercampur aduk didalam hati dan benakku. Sungguh aku tidak bisa menerima semua kejadian ini. Terlalu kejam hidup ini terhadapku. Opa merupakan orang yang paling dekat denganku. Dari ketiga anak dari opa, cucu yang paling lama merasakan kasih sayang dari oma dan opa adalah aku, sedangkan tania baru 1 tahun bersama opa.
Dengan kejadian itu, aku sempat melontarkan sebuah kalimat "kita binci pa Tuhan, qpa musti qta pe ulang tahun dank"... (menangis dan tidak menerima kenyataan itu).
Dari kejadian yang sudah terjadi, aku berbicara dengan oma : oma bilang Tuhan lebih sayang pa opa dari pada trg. Waktu sudah berlalu begitu lama akhirnya aku mencoba menerima kenyataan itu, aku mencoba memberi yang terbaik untuk orang-orangku sayang. Namun kesedihan itu datang lagi 3 tahun sesudah meninggalnya opa.
Pada tanggal 23 desember 2008, Tuhan memanggil pulang oma. Jujur, aku tidak tahu harus berkata apa-apa. Aku tidak tahu lagi kepada siapa aku ingin mengeluh, bercerita, curhat, sharing. Karna aku tidak dekat dengan mama dan papa, jadi tempat aku untuk mengeluh adalah oma dan opa. Tapi mereka tidak lagi ada bersamaku.
Namun 1 hal yang aku belajar dari oma dan opa yaitu sebuah KESETIAAN. Kesetiaan satu sama lain, dalam sebuah kesetiaan akan menimbulkan suatu keharmonisan, dan kasih sayang.
Dan 1 pesan dari oma dan opa serta keluargaku "AKU HARUS BERHASIL MEMBAWA KELUARGA SANDALA MENJADI SEORANG PENDETA".
Langganan:
Postingan (Atom)